Manusia Yang Namannya Berawalan R, Nafsunya Besar
Manusia hidup di dunia disertai nafsu. Dan tugas dalam hidup yakni menjaga nafsunya. Karena jika nafsu itu dibiarkan maka yang terjadi penderitaan. Seperti halnya seseorang yang berawalan nama ro’ dan atau R.
Manusia hidup di dunia disertai nafsu. Dan tugas dalam hidup yakni menjaga nafsunya. Karena jika nafsu itu dibiarkan maka yang terjadi penderitaan. Seperti halnya seseorang yang berawalan nama ro’ dan atau R.
Untuk dipahami huruf hijaiyah Ro diturunkan dan diwujudkan ke
bumi oleh Allah SWT, berbentuk seperti cambuk dan selanjutnya ditanamkan kepada
ruh bani adam dengan tujuan :
Bani adam yang hidup dengan awalan nama ro atau sama dengan
R, kelebihanyya diberikan sisi fidunyah (harta) yang tidak kekurangan dan tidak
berlebihan. Hal itu dilakukan oleh Allah SWT, dikarenakan hawa nafsu sering
terjadi memuncak dan melemah.
Contoh Nama : seperti saya sendiri roni, kemudian rosi, riska, rully, robi dan banyak lagi.
“Dengan kondisi harta yang cukup, maka dia (ro:R) mampu
mengendalikan hatinya untuk berbuat lebih santun. tidak terpengaruh dunia
Allah sudah memberikan wujud yang nyata tentang
persoalan dunia dan akhirat yakni : Apa yang diminta hamba akan terpenuhi
sesuai kapasitasnya.
“artinya apa yang dibelikan oleh Allah itu harus benar-benar
dijaga peruntukannya, yaitu untuk dijalan Allah SWT”
Tapi semua yang tercatat diatas itu hanya berlaku ketika
seseorang yang bernama awalan R statusnya masih seorang diri, alias belum
menikah.
Sebab semua itu berubah menjadi terarah ketika menemukan
pasangannya. Dia sudah dianggap dewasa oleh Allah SWT sehingga kejayaan-pun
mulai diberikan.
“tapi ingat, bukan berarti kemudian pascamenikah jalan Allah
diabaikan. Kuncinya syariat tetap harus dilaksanakan, untuk mencapai hakikat
hidup”
AL BAQARAH
(155-157) SABAR SAAT TERTIMPA BENCANA MELURUSKAN AQIDAH
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ٢:١٥٥
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧
“Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang
yang mendapat petunjuk”. [al Baqarah/2:155-157]